Contoh :
Bentuk gedung bertingkat dalam penggambaran di mekanika teknik
Beban
Didalam suatu struktur pasti ada beban, beban yang bisa bergerak umumnya disebut beban hidup misal : manusia, kendaraan, dan lain sebagainya. Beban yang tidak dapat bergerak disebut beban mati, misal : meja, peralatan dan lainsebagainya. Ada beberapa macam beban yaitu beban terpusat dan beban terbagi rata.
a)Beban terpusat
Beban terpusat adalah beban yang terkonsentrasi di suatu tempat.
Notasi beban terpusat = P
Satuan beban terpusat = ton, kg, Newton, dan lainsebagainya,
b)Beban terbagi rata
Beban terbagi rata adalah beban yang tersebar secara merata baik kearah memanjang maupun ke arah luas.
Notasi beban terbagi rata = q
Satuan beban terbagi rata = ton/m’, kg/cm,Newton/m’ dan lainsebagainya.
Perletakan
Dalam bidang teknik sipil kita selalu membicarakan masalah bangunan seperti bangunan gedung, jembatan, dan lainsebagainya. Bangunan-bangunan tersebut harus terletak diatas permukaan bumi, hubungan antara bangunan tersebut dengan lapisan permukaan bumi dikaitkan dengan suatu pondasi.
Bangunan yang terletak diatas permukaan bumi disebut bangunan atas, sedang yang masuk pada lapisan permukaan bumi disebut dengan bangunan bawah. Hubungan antara bangunan atas dan bawah melalui suatu tumpuan yang disebut dengan “Perletakan”.
Contoh :
Hubungan antara bangunan atas jembatan dan bangunan bawah pondasi
Macam-Macam Perletakan
Dalam mekanika teknik perletakan berfungsi untuk menjaga struktur supaya kondisinya stabil.
Ada 4 macam perletakan dalam mekanika teknik yaitu : rol, sendi, jepit dan perodel.
a)Rol
Bentuk perletakan rol, pada suatu struktur jembatan yang bertugas untuk menyangga sebagian dari jembatan.
Karena struktur harus stabil maka perletakan rol tersebut tidak boleh turun jika kena beban dari atas, oleh karena itu rol tersebut harus mempunyai reaksi vertical (Rv).
Perletakan rol bila dilihat dari gambar struktur, maka rol tersebut bias bergeser ke arah horizontal. jadi tidak bisa mempunyai reaksi horizontal, bisa berputar jika diberi beban momen jadi tidak mempunyai reaksi momen.
b)Sendi
Bentuk perletakan sendi pada suatu struktur jembatan, yang bertugas untuk menyangga sebagian dari jembatan .
Karena struktur harus stabil, maka perletakan sendi tidak boleh turun jika kena beban dari atas, oleh karena itu sendi tersebut harus mempunyai reaksi vertikal (Rv). Selain itu perletakan sendi tidak boleh bergeser horizontal. Oleh karena itu perletakan sendi harus mempunyai reaksi horizontal (RH), sendi tersebut bisa berputar jika diberi beban momen. Jadi sendi tidak punya reaksi momen.
c) Jepit
Bentuk perletakan jepit dari suatu struktur, bertugas untuk menahan balok sosoran teras supaya tidak jatuh.
Karena struktur sosoran harus stabil maka perletakan jepit tidak boleh turun jika kena beban dari atas, oleh karena itu jepit tersebut harus mempunyai reaksi vertikal (Rv). Jepit tersebut tidak boleh berputar pada sambungannya jika kena beban momen, oleh karena itu jepit tersebut harus mempunyai reaksi momen, selain itu jepit juga tak boleh bergeser secara horizontal.
d) Pendel
Bentuk perletakan jepit dari suatu struktur, bertugas untuk menyangga sebagian dari struktur baja .
Pendel tersebut hanya bisa menyangga sebagian jembatan, hanya searah dengan sumbu pendel tersebut, jadi hanya mempunyai satu reaksi yang searah dengan sumbu pendel.
1 comments:
|o|
Reply