-->

Mekanika Teknik

Gaya Dalam

Wednesday, 4 February 2015

Gaya Dalam

Bangunan teknik sipil pada umumnya terbuat dari struktur beton, kayu, baja dan lain-lain. Dalam pembuatan struktur-struktur tersebut perlu diketahui ukruan atau yang lazim disebut dengan demensi dari tiap-tiap elemen strukturnya (balok, kolom, pelat, dansebagainya). Untuk menentukan demensi-demensi dari elemen struktur tersebut, memerlukan gaya dalam.

Macam-macam Gaya dalam



Suatu balok terletak pada 2 perletakan dengan beban seperti pada gambar, maka balok tersebut akan menderita beberapa gaya dalam yaitu :
-Balok menderita beban lentur yang menyebabkan balok tersebut berubah bentuk melentur. Gaya dalam yang menyebabkan pelenturan balok tersebut disebut momen yang bernotasi M.
-Balok tersebut menderita gaya tekan karena adanya beban P dari kiri dan kanan. Balok yang menerima gaya yang searah dengan sumbu batang, maka akan menerima beban gaya dalam yang disebut Normal yang diberi notasi N.
-Balok tersebut menderita gaya lintang, akibat adanya reaksi perletakan atau gaya-gaya yang tegak lurus sumbu batang, balok tersebut menerima gaya dalam yang disebut gaya lintang dan diberi notasi D.

Gaya Dalam Momen

a)Pengertian Momen (M)


Suatu balok yang terletak diatas 2 tumpuan dengan beban seperti pada gambar, ada beban terbagi rata q (kg/m’) dan beban terpusat P (kg).
Balok tersebut akan menerima beban lentur sehingga balok akan melendut, yang berarti balok tersebut menerima beban lentur atau momen. (atau menerima gaya dalam momen).

Momen adalah perkalian antara gaya x jarak.
Balok yang terletak antara tumpuan A dan B menderita (menerima) momen. Momen untuk daerah balok antara perletakan A ke perletakan B dengan variable x bisa ditulis sebagai berikut :








Kalau  menghitung besarnya momen di c-c boleh dari kiri potongan seperti pada persamaan (1) ataupun menghitung dari kanan potongan seperti pada persamaan (2) dan hasilnya pasti sama.



Tanda Gaya Dalam Momen

Untuk memberi perbedaan antara momen-momen yang mempunyai arah berbeda, maka perlu memberi tanda terhadap momen tersebut.
Jika momen tersebut mampu melentur suatu balok sehingga serat atas tertekan dan serat bawah tertarik maka momen tersebut diberi tanda (+) = positif. Demikian juga sebaliknya.


Gaya Lintang (D)




Kalau dilihat, balok yang terletak diatas 2 (dua) perletakan A dan B, menerima gaya-gaya yang arahnya (tegak lurus) terhadap sumbu balok. Gaya-gaya tersebut adalah RA ; q dan RB à gaya-gaya tersebut yang memberi gaya lintang terhadap balok A-B tersebut.

Gaya lintang adalah gaya-gaya yang  dengan sumbu batang.

Kalau kita ambil salah satu potongan antara perletakan A-B yaitu c-c, maka coba gaya-gaya apa saja yang arahnya   (tegak lurus) terhadap sumbu AB.

-Kalau dilihat dari C ke kiri potongan, maka

(1)Dc = RA – q x = RA – Q1 (gaya lintang di c yang dihitung dari kiri 
 potongan)


-Kalau dihitung dari titik c ke kanan potongan, maka

(2)D1 = RB – q (l-x) – P
      = RB – Q2 – P (gaya lintang di c yang dihitung dari kanan potongan)


Tanda Gaya Lintang



Untuk membedakan gaya lintang, maka perlu memberi tanda (+) dan (-).
Definisi :
-Gaya lintang diberi tanda positif jika dilihat di kiri potongan titik yang ditinjau,   jumlah gaya arahnya ke atas, atau kalau dilihat di kanan potongan, jumlah gaya arahnya ke bawah.



Dilihat dari kiri potongan C, gaya yang ada hanya RA, jadi jumlah gaya-gayanya yang  sumbu hanya RA dengan arah  (keatas) jadi tanda gaya lintang adalah positif.





 
 Jika dilihat dari kanan potongan c, gaya yang ada   terhadap sumbu adalah RB  keatas dan P kebawah. Karena RB adalah merupakan reaksi, maka P > RB sehingga jumlah antara P dan RB arah  kebawah, jadi tanda gaya lintang adalah positif.



Gaya lintang diberi tanda negatif, jika dilihat di kiri titik potongan yang ditinjau arahnya kebawah dan bila ditinjau di kanan titik potongan  yang ditinjau arahnya ke atas.

Dilihat dari kiri potongan D, gaya-gaya yang   sumbu hanya RA dan P, karena RA  adalah  reaksi. Jadi RA < P, maka resultante gaya-gaya antara RA dan P arahnya adalah kebawah , maka gaya lintangnya tandanya negatif.


Jika dilihat di sebelah kanan potongan gaya-gaya yang tegak lurus sumbu hanya RB dengan arah ke atas, Jadi  gaya lintangnya tandanya adalah negatif

Jadi untuk menghitung gaya lintang, baik dihitung dari kiri ataupun kanan hasilnya harus sama.


Gaya Normal (N)



Gaya normal adalah gaya-gaya yang arahnya sejajar (//) terhadap sumbu beban balok.
-Jadi kalau kita lihat balok yang seperti pada Gambar yang mana tidak ada gaya-gaya yang sejajar sumbu batang, berarti balok tersebut tidak mempunyai gaya normal (N).


Kalau dilihat pada Gambar  dimana ada gaya-gaya yang // (sejajar) sumbu batang yaitu P, maka pada batang AB  menerima gaya normal (N) sebesar P.

Tanda Gaya Normal
-Jika gaya yang ada arahnya menekan balok, maka tanda gaya normalnya adalah negatif (-) 
-Jika gaya yang ada arahnya menarik balok, maka tanda gaya normalnya adalah positif (+) 
 


4 comments

This comment has been removed by the author.
This comment has been removed by the author.

apa pengertian gaya dan macam macam gaya dalam struktur bangunan

Reply